Mengapa Orang Kafir Yang Baik Hati Tetap Masuk Neraka - Dialog Liberal Dengan Kyai

Mengapa Orang Kafir Yang Baik Hati Tetap Masuk Neraka - Dialog Liberal Dengan Kyai

Masih hangat-hangatnya topik tentang "lebih baik kafir asal tidak korupsi" yang kemudian berujung pada pertanyaan tentang nasib orang kafir di akhirat kelak... bahkan terkesan mempertanyakan keadilan Sang Maha Pencipta. Berikut akan kita simak ilustrasi dialog yang akan menambah wawasan kita tentang... keadilan di bawah ini;

Mengapa Orang Kafir Yang Baik Hati Tetap Masuk Neraka

Liber: Ki, ada orang baek banget, anti korupsi, bangun mesjid, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, trus meninggal dan dia bukan Muslim, masuk mana?

Kyai: Neraka.

Liber: Lah? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?

Kyai: Karena dia bukan Muslim.

Liber: Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.

Kyai: Allah tidak jahat, hanya adil.

Liber: Adil dari mane?

Kyai: Kamu sekolahnya apa?

Liber: Ane mah Master Sains lulusan US Ki, kenape?

Kyai: Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari US?

Liber: Yaa karena kemaren ane kuliah disana, diwisuda disana.

Kyai: Namamu terdaftar disana? Kamu mendaftar?

Liber: Ya jelas dong Ki, ini ijazah juga masih basah.

Kyai: Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?

Liber: Jelas enggak Ki, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.

Kyai: Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?

Liber: *terdiam*

Kyai: Gimana?

Liber: Ya nggak jahat sih Ki, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.

Kyai: Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.

Liberal: "Eh Ki, ane ada perlu dulu mau pergi dulu."

Kyai: Monggo.. monggo.

sumber berita:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1265978106751385&id=100000176224813


tambahan....;

Sebenarnya Apa Makna Dari Istilah Kafir

Istilah KAFIR sebenarnya berasal dari perbendaharaan istilah Islam..., yang MALAH digunakan oleh pemeluk agama selain Islam di persada Nusantara ini.

Akibat ketidaktahuan mengenai istilah kafir ini...,
maka masyarakat memberikan anggapan bahwa KAFIR = JAHAT... padahal istilah yang ada dalam Islam itu bukan bermakna jahat... tapi bermakna penolakkan pengakuan Allah sebagai Sang Maha Pencipta.

Jadi seorang kafir bisa saja seorang yang baik... contoh dekat adalah Pamanda Rasulullah SAW yaitu Abu Thalib... beliau yang merawat Rasulullah SAW sejak kecil juga melindungi Rasulullah SAW... akan tetapi Abu Thalib tidak menerima ajakan Rasulullah SAW untuk masuk Islam.

Bahkan di akhir hayat Abu Thalib... beliau tidak mau mengucapkan dua kalimat syahadat... walau telah dibujuk Rasulullah SAW... keponakan beliau yang disayanginya.

Naah dalam suatu riyawat... nanti Abu Thalib pamanda Rasulullah SAW itu akan dimasukkan ke dalam neraka tapi pada tingkat yang teratas... walau teratas.. siksaan neraka yang teringan adalah... kedua kakinya diberi sepatu besi yang sangat panas hingga membuat otaknya mendidih... dan hal itu dirasakan siksaan yang terberat... padahal justru itu yang teringan. 

Naudzubillah Minzalika (Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari hal yang sedemikian itu).

Related Posts:

Tweet